Kamis, 26 Januari 2012

Lahan persawahan Baudale Abrasi 1 Km


Pemda Ronda dinilai Tidak  Respon Laporan
BA’A,RND—Lahan persawahan  Dusun Baudale, Desa Maubesi kecamatan Rote Tenggah, Kabupaten Rote Ndao yang luasnya  25 Hektar  terbagi menjadi 67 Petak persawahan yang dikerjakan  Tiga Desa yakni Desa Maubesi, warga Kelurahan Onatali, dan warga Kelurahan Metina, dengan total warga yang mengantungkan diri pada persawahan sebanyak  1.371 jiwa, tetapi sejak tahun 2008 silam, persawahan itu termakan abrasi, dari total perswahan keseluruhan 25 Hektar kini tinggal 20 Hektar,  dan mengakibatkan 3 petak sawah Milik warga tidak bisa dikerjakan lagi, sementara kerusakan lain yang kini mulai di endus sepanjang persawahan  1 Km yang letaknya di bibir pantai Baudale dan sepanjang aliran sungai Baudale  terancam rusak berat hal ini diungkapkan Yeskial Kedoh (78) warga Dusun Hoiledo ketika di temui RND di Lokasi Persawahan Baudale, Kamis (26/1) kemarin
Menurud Yerkial imbas kerusakan lokasi persawahan itu sejak tahun 2008 silam, dimana pembangunan TPI Tulandale oleh pemerintah Kabupaten Rote Ndao, sehingga mengakibatkan air laut kembali menyusup masuk ke Lokasi persawahan tersebut, semestinya setelah pembangunan TPI Tulandale pemerintah harus bangun tembok penahan agar  air laut tidak masuk kelokasi persawahan, malah pemerintah membiarkan abrasi pantai itu terus menerus sehingga merugikan warga masyarakat pemilik sawah di lokasi itu, sementinya pemerintah bertanggung jawab, karena pembangunan TPI harus disertai dengan Amdal, toh pembangunan TPI Tulandale di paksa bangun namun tetap tidak berfungsi saat ini , sudah tidak berfungsi masyarakat yang lokasi persawahan jadi korban lagi katanya, diamini rekannya Osial Zakarias (71) yang mengaku sudah puluhan tahun mengelolah sawah warisan miliknya
Di tempat yang sama salah satu warga pemilik sawah di Lokasi Baudale yang sawah miliknya kini termakan abrasi, Remi Mone Eli Laporan abrasi pantai tahun 2012 sudah menemui ulang tahun ke-6, pasalnya sejak tahun 2008 silam, pihaknya telah dijanjikan Pemerintah Rote Ndao, melalui musrembang Tingkat Kecamatan, bahkan sampai tingkat kabupaten sudah masuk dalam Perioritas (P1), dan telah diukur pejabat dari Bapedalda Kabupaten Rote Ndao, tetapi sampai sekarang belumm tersentuh oleh pemerintah, dan hal ini apabila tidmak mendapat sentuhan maka kompleks persawahan Baudale akan mengalami kerusakan yang berat akibat hempasan gelombang  pasang waktu  musim barat, (penangulang Segera ). “Kami masyarakat sudah binggung entah kemana masalah abrasi dibawah,  tetapi hanya memberikan harapan terakhir kepada pemerintah Kabupaten Rote Ndao, untuk membantu dalam memprihatinkan” kata Remi
Dalam kesempatan itu,Remi Juga mengatakan warga persawahan Baudale telah berkoordinasi dengan Kepala Desa Maubesi, Firlot Pelokila, Ketua Kompleks Persawahan Baudale Talen. E. Ndun,SH  dan saat ini telah melaporkan  keluhan warga persawahan itu kepada pemerintah kabupaten Rote Ndao, DPRD Kabupataten Rote Ndao, Dinas Pekerjaan Umum (PU), Badan Lingkungan Hidup  (BLH) Kabupaten Rote Ndao dengan harapan tahun 2012 saat ini bisa diakomodir untuk pembangunan tembak penahan gelombang di Lokasi Persawahan itu katanya.
Dikatakanya, warga perswahan Baudale Juga merupakan warga masyarakat Rote Ndao yang membutuhkan sentuhan dari pemerintah Kabupaten Rote Ndao, karena Lokasi perswahan itu mendukung program swasembada pangan di Kabupaten Rote Ndao, jika persawahan itu tidak diperhatikan dan warga masyarakat akan kehilangan mata pencarian dan harus mengantungkan harapan kepada siapa katanya (ido) 

Tidak ada komentar: