Bupati Rote Ndao,Drs.Leonard Haning,MM (kanan) dan Wakil Bupati Rote Ndao, Marthen Luther Saek. Foto Web |
Dalam
kesempatan itu pula, Bupati Haning (Sapaan) mengajak seluruh elemen masyarakat untuk
menekan angka kelahiran dengan alat kontrasepsi yang diluncurkan pemerintah
melalui dinas kesehatan, salah satu alat kontrasesi yakni merelahkan diri untuk
mengikuti Program Fasiktome dan Tume Tome untuk menekan angka kelahiran, karena
orang tua bangga memiliki anak banyak, tetapi harus ditopang dengan kemampuan
ekonomi, jika tidak ditopang dengan ekonomi akan berimbas pada anak, sehingga
tidak bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, dan masalah lain
Selain
itu, dia juga berharap agar para bidan desa, para camat, para Lurah untuk
memberikan data yang akurat dengan
pencacatan anak lahir, anak mati, dengan demikian bisa diketahui apakah dalam
setiap tahun ada berapa anak yang lahirm dan juga mati, karena selama ini masih
ada anak yang belum terdaftar, karena memang bukan dilahirkan di puskesmas yang
ditangani Bidan tetapi ibunya melakukan persalinan di Dukun, sehingga tidak
tercatat
Agar
terhindar dari persalinan didukung pihaknya berharap agar dalam waktu dekat
kepala dinas Kesehatan kabupaten Rote Ndao bersama dengan para tenaga medis
untuk melakukan rapat bersama dengan Bupati untuk mengetahui berapa banyak anak
yang dilahirkan dibantu dukun, karena sesuai data yang ketahui dan dilaporkan
dalam wordshop itu tahun 2011 angka kelahiran mencapai 2 ribu lebih, sementara
yang ada akte sebanyak 300 lebih, oleh karena itu masih ada sekitar seribu
lebih yang tidak memiliki akte, dengan data tersebut terbukti kepala dinas kesehatan tidak maksimal mendata
anak yang dilahirkan, dalam kesempatn
itu dirinya berharapa agar
peserta yang hadir membantu memberikan pemahanan kepada masyarakat untuk
mendaftar anaknya untuk memiliki akte kelahiran katanya. (ido)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar