Selasa, 10 April 2012

Bupati Rote Ndao Rela Ikut Program Fasiktome


Bupati Rote Ndao,Drs.Leonard Haning,MM  (kanan) dan Wakil Bupati Rote Ndao, Marthen Luther Saek. Foto Web
BA’A,RND—Guna menekan angka kelahiran perlu kesadaran dimulai dari pimpinan wilayah sebagai panutan dan teladan baru menular kepada  kesadaran masyarakat hal ini pula dilakukan di Kabupaten Rote Ndao  untuk menjelankan  program pemerintah melalui alat kontrasepsi perlu didukung seperti Fasiktome untuk laki-laki dan Tume Tome untuk perempuan, namun kabupaten Rote Ndao angka kelahiran baru mencapai 1,5%, jika mencapai 2,5 % Bupati Rote Ndao Drs.Leonard Haning,MM tidak segan-segan untuk mengikuti program tersebut, namun sayangnya dirinya sudah masuk lansia (lanjut Usia)  demikian diungkapkan Bupati Rote Ndao,Selasa (10/4) di aula (Bappeda) Kabupaten Rote Ndao  saat membuka wordshop dalam  rangka semua anak tercatat angka kelahiran  tahun 2012 yang berlangsung siang  yang dihadiri kurang lebih 75 peserta yang berasal dari Tokoh masyarakat (Tomas), Para Bidang Desa dan Juga para Camat se-Kabupaten Rote Ndao

Dalam kesempatan itu pula, Bupati Haning (Sapaan) mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menekan angka kelahiran dengan alat kontrasepsi yang diluncurkan pemerintah melalui dinas kesehatan, salah satu alat kontrasesi yakni merelahkan diri untuk mengikuti Program Fasiktome dan Tume Tome untuk menekan angka kelahiran, karena orang tua bangga memiliki anak banyak, tetapi harus ditopang dengan kemampuan ekonomi, jika tidak ditopang dengan ekonomi akan berimbas pada anak, sehingga tidak bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, dan masalah lain

Selain itu, dia juga berharap agar para bidan desa, para camat, para Lurah untuk memberikan  data yang akurat dengan pencacatan anak lahir, anak mati, dengan demikian bisa diketahui apakah dalam setiap tahun ada berapa anak yang lahirm dan juga mati, karena selama ini masih ada anak yang belum terdaftar, karena memang bukan dilahirkan di puskesmas yang ditangani Bidan tetapi ibunya melakukan persalinan di Dukun, sehingga tidak tercatat

Agar terhindar dari persalinan didukung pihaknya berharap agar dalam waktu dekat kepala dinas Kesehatan kabupaten Rote Ndao bersama dengan para tenaga medis untuk melakukan rapat bersama dengan Bupati untuk mengetahui berapa banyak anak yang dilahirkan dibantu dukun, karena sesuai data yang ketahui dan dilaporkan dalam wordshop itu tahun 2011 angka kelahiran mencapai 2 ribu lebih, sementara yang ada akte sebanyak 300 lebih, oleh karena itu masih ada sekitar seribu lebih yang tidak memiliki akte, dengan data tersebut terbukti  kepala dinas kesehatan tidak maksimal mendata anak yang dilahirkan, dalam kesempatn  itu dirinya  berharapa agar peserta yang hadir membantu memberikan pemahanan kepada masyarakat untuk mendaftar anaknya untuk memiliki akte kelahiran katanya. (ido)

Tidak ada komentar: