Minggu, 08 April 2012

Drama mengigatkan masa lalu


Momen Penyalipan Tuhan Yesus
BA’A,RND–Mengenang kembali peristiwa  seribu tahun silam, seantero umat kristen memperigati dengan mengelar drama hal ini juga di lakukan sejumlah gereja di Kabupaten Rote Ndao  dimana  melaksanakan  Kebaktian Paskah Jemaat betania Baa sesudah pawai paskah minggu dini Hari (8/4)  di adakan ibadah paskah dalam ibadah paskah ini di gelar pementasan drama paskah yang berjudul Antara Getsemani dan Golgota, pementasan drama yang di diperankan oleh Pemuda Betania Baa menceritakan perjalanan viadolarosa yaitu kesesaraan Tuhan Yesus Kristus sampai dia mati dan rela di salibkan karena menebus dosa-dosa kita.
 
Dalam pementasan drama ini di saksikan oleh jemaat betania Baa maupun jemaat tamu dan jemaat dedominasi lainya, drama paskah ini adalah drama yang bertajuk kesengsaraan Tuhan Yesus Kristus yang di ambil dari dari beberapa  injil  yaitu injil matius, Yohanes,Markus,dan Lukas  dengan naskah yang di susun oleh Pdt. N. Lepat  dalam pementasan drama ini yang menjadi peran  utama adalah  Yanto Ndolu yang berperan sebagai Tuhan Yesus dan yang berperan simon petrus yang menyangkal tuhan yesus sebanyak 3 kali  diperanakan  oleh Dance Ndun dan yang berperan sebagai yudas yang menjual Tuhan Yesus dan menghianati Yesus adalah Victor markus.
 
Usai pementasan drama penyaliban Tuhan Yesus wartawan menanyakan  kepada pemeran Tuhan Yesus Yanto Ndolu, Apakah Perasaannya berperan sebagai Tuhan Yesus ? Yanto Ndolu mengatakan dia sanggat senang ,ketika di Tanya mengenai penyiksaan dalam drama paskah  dia mengatakan ada suka dukanya    memerankan  Peranan sebagai Tuhan Yesus.
 
Ditempat terpisah  Ketua Majelis Jemaat Betania Baa Pdt. Alferd Waangsir, STh mengatakan  bahwa acara keseluruhan paskah yang di mulai dengan Pawai sampai Kebaktian dan pementasan drama berlangsung aman tertib dan mengatakan Pemuda Betania baa telah berperan baik dalam peranan drama kisah kesengsaraan Tuhan Yesus Kristus, dan berharap pada kegiatan –kegiatan lainya pemuda betania Baa harus tampil lebih baik lagi.
Pantaun Wartawan sejumlah warga terutama ibu-ibu  yang menyaksikan drama dengan bertemahkan paska merasa terharu dan meneteskan air mata, saat penyiksaan Tuhan Yesus yang dilakukan saat pementasan drama.(ido)

Tidak ada komentar: