Polres Rote Ndao berhasil gagalkan 76 Migran gelap
.Berkat koordinasi dan kerja sama yang baik aparat kepolisian Resort Rote Ndao berhasil
mengamankan 76 imigran gelap asal Myanmar terdiri dari 12 Wanita
dewasa, 54 Pria dewasa dan 10 orang anak-anak yang terdampar di Pulau
Ndana selasa (12/12) pukul 23.45 Wita.
Para imigran
tersebut akan diberangkatkan menuju Australia menggunakan perahu motor yang
dinahkodai oleh Inuludin (35) dan seorang ABKnya yakni Jamiludin keduanya
berasal dari Pulau Ginti Kabupaten Ruha Privonsi Sulawesi Tenggara.
Dalam
perjalanan dari Pulau ginti menuju Australia kapal yang mereka tumpangi
mengalami kerusakan pada badan kapal akibatnya mereka terdampar di Pulau Ndana
dan langsung diamankan oleh aparat TNI yang bertugas di pulau tersebut, yang
kemudian menginformasikan kepada Kepolisian Resort Rote untuk penanganan
selanjutnya,
Berdasarkan
informasi yang ada Kapolres Rote AKBP Hidayat langsung terjun ke lapangan dan
memimpin langsung proses evakuasi tersebut, bersama aparat lainnya, para
imigran tersebut di evakuasi dari Pulau Ndana oleh Satgas Marinir dan Danlanal
Pulau Rote bersama aparat kepolisian Menggunakan kapal para nelayan di Oeseli
Kecamatana Rote Barat Daya.
Ketika
ditanya be3rkaitan dengan lolosnya kedua kapal imigran tersebut Hidayat
mengatakan bahwa aparat kepolisian Rote tidak memiliki fasilitas kapal yang
memadai untuk mengatasi hal tersebut sehingga para imigran dengan mudah
melewati perairan indonesia, untuk itu pemerintah diminta agar bisa memperhatikan
masalah ini.
Para imigran
tersebut dibawah menggunakan Mobil Dalmas menuju Polres dan akan menginap
semalam di Polres , rencananya para imigran akan diberanglkatkan ke Kupang
menggunakan feri lambat kamis (13/12) sedangkan nahkoda kapal dan ABKnya ditahan
di Polres Rote untuk mengikuti proses hukum selanjutnya.
Komandan
Danlanal Pulau Rote Dadang S. ketika di konfirmasi di tempat evakuasi
mengatakan bahwa terdamparnya para imigran ini akibat terjadinya kebocoran pada
dinding kapal yang mereka tumpangi sehingga mereka terdampar di pulau ndana,
para imigran ini berangkat dari kendari Provinsi Sulawesi tenggara menuju pulau
maginti kecamatan Kedudukan Kabupaten Ruha Sulawesi tenggara yang
kemudian di angkut menggunakan kapal menuju ke Australia namun naasnya dalam
perjalanan kapal yang mereka tumpangi mengalami keruswakan sehingga tidak bisa
melanjutkan perjalanan dan terdampar di pulau Ndana,
Dadang juga
menambahkan bahwa dari proses penyidikan yang mereka lakukan di Pulau Ndana
diketahui ternyata ada dua kapal imigran lainnya yang berhasil melewati
perairan indonesia dan telah sampai di perairan Australia, ini dikarenakan kita
tidak memiliki vasilitas yang mendukung penanganan masalah imigran gelap ini
Ba’a,RND—Warga
Desa Ngodimeda Kecamatan Rote tengah Kabupaten Rote Ndao mengaku resah
diwilayah itu,pasalnya ada seorang pria bernama Lexi Kiik sering membuat ulah
diwilayah itu dan ulah yang dilakukan spesifik pemerkosaan,dan tercatat tahun
2011 hingga 2012 sudah tercatat empat kasus pemerkosaan,namun pihak aparat
hukum dari kepolisian tidak bertindak tegas untuk menahan pelaku demikian
diungkapkan Maneleo Dudaga Desa Ngodimeda Martinus Pelo Poling kepada RND di ba’a,Kamis (27/9) kemarin
Martinus Mengatakan
tahun 2011 Leki dilaporkan menghamili adik iparnya (MP) siswa kelas III SMP di
Rote Tengga, selain itu Juga Leki Juga dipergot keluarga bersama dengan korban
di Kota Kupang, saat itu Korban dan Leki sendirian di Kos dan saat diintorogasi
keluarga yang pergot keduanya (MK) sudah hamil 9 Bulan, dan anak dari janin itu
sudah lahir dan Meninggal, keluarga melaporkan peristiwa itu ke Polsek Rote
tenggah tanggal 3 Novemer 2011,dan pelaku sempat ditahan,tetapi keluarga pelaku
meminta penangguhan,saat penanguhan korban diluar bukan berbalik malah
meresahkan warga masyarakat
Dia menrincihkan
sebagai tokoh masyarakat dan juga keluarga melakukan koordinasi dengan pihak
kejaksaan terkait dengan proses hukum kasus tersebut, namun pihak kejaksaan
mengaku sudah dikembalikan kepihak kepolisian Rote Ndao karena berkas yang
diberikan kepolisian tidak lengkap barang bukti,oleh karena itu pihaknya
berharap agar pihak kepolisian untuk segera melengkapi agar proses hukum
dikenakan kepada yang bersangkutan karena sudah 1 tahun menghirup udara bebas
Ia mengatakan Pelaku
melakukan pemerkosaan kepada (MP) saat pelaku Mengantar korban kesekolah karena
pelaku merupakan Ipar Korban,belum lama ini korban sudah tercatat membawa lari
3 gadis dua gadis melaporkan peristiwa itu ke Polisi sedangkan 2 orang tidak
melaporkan karena malu dengan masyarakat sekitarnya.”selama yang bersangkutan
di Luar sering meresahkan warga bahkan ada 4 gadis yang menjadi korban dari
pelaku,tetapi anehnya saat ini pelaku diluar sering membuat onar saat ada pesta
di kampung sering mengunakan parang mengancam warga.” katanya
Oleh karena itu dirinya
berharap agar pelaku segera ditahan karena menghamili pelaku dibawah umur 16
tahun, dan kini tidak dapat melanjutkan pendidikan lagi, tetapi pihak
kepolisian dan kejaksaan memperlambat kasus ini dan Bulang November mendatang
sudah genap 1 tahun katanya.(ido)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar