Selasa, 10 April 2012

DI RONDA HARGA SEMBAKO MELONCAT


BA’A,RND—Walau secara Nasional Bahan bakar Minyak (BBM) tidak mengalami kenaikan, pada 1 April 2012 silam, namun berbagai kebutuhan Pokok (sembako) di Kabupaten Rote Ndao meranjak naik  dari harga semula, kisaran kenaikan itu antara Rp.3 ribu sampai Rp. 5 Ribu  hal ini seperti yang terjadi pada harga telur, Bulan Maret 2012 silam harga Telur per Rak Rp. 36.000.00 menjadi Rp.38.000, selain itu  disejumlah pasar harian Metina dan  distributir telur di  Kabupaten Rote Ndao, hal ini pula terjadi pada Minyak Goreng Bimoli dalam kemasan jerigen semula dengan harga Rp. 63 Ribu meloncat naik Rp.67.500
saat warga mengisi BBM/ Foto. ido faot/RND POS
Menurut salah satu Idris Jawas salah satu pemilik kios yang berhasil ditemui RND,Selasa (10/4) kemarin mengatakan walau BBM gagal Naik 1 April 2012 silam, tetapi pihaknya tetap menaikan bahan Pokok yang dijual pada Kiosnya, karena para pemilik tokoh dan agen memberikan alasan bahwa pembayaran peti kemas (Bongkar muat) di pelabuhan yang naik, sehingga untuk menutupi kebutuhan itu, secara berjenjang dari distributor menaikan harga barang sehingga kios pun ikut menaikan harga untuk menutupi biaya angkutan. “walau BBM Tidak Naik 1 April silam, tetapi kami tetap menaikan harga barang, karena dari agen sudah menaikan harga dengan alasan biaya pembayaran peti kemas meningkat, oleh karena itu sebagai penjual meningkatkan harga barang guna menutupi modal yang dikeluarkan.”  Kata Idris
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan perdagangan Kabupaten Rote Ndao, Yopi Pah,SH mengatakan pemerintah kabupaten Rote Ndao melalui dinasnya telah melakukan operasi dilapangan terkait isu kenaikan BBM 1 April 2012 silam,ternyata ada beberapa pemilik toko dan pengecer yang melakukan aktifitas penjualan dipasar menaikan harga barang dan dalam hasil operasi ditemukan beberapa kebutuhan Pokok yang mengalami kenaikan dari harga sebelumnya, misalnya minyak Goreng dari harga Semula Rp. 63 Ribu menjadi Rp.67.500, dalam hasil temuan itu, pihaknya menanyakan pemilik usaha alasan menaikan harga barang tersebut, namun dalam sampel bebarapa toko mengatakan kenaikan harga barang itu berjenjang dari penyalur atau distributor Kupang yang menaikan harga barang karena alasan biaya operasional pembayaran peti kemas (kontainer) naik dari harga sebelumnya
Lebih lanjut kata Dia, pihaknya sudah mengelurkan surat pemberiatahuan kepada sejumlah pengecer, agar tidak menaikan harga barang dengan seenaknya, jika dalam operasi ada yang menaikan harga barang akan ditindak sesuai dengan aturan yang berlaku, selain itu dirinya juga berkordinasi dengan para distributor di Kota Kupang mengetahui apakah memang sesuai dengan alasan yang diberikan para pengcer dan pemilik toko wilayah kabupayen rote ndao atau tidak, jika tidak ada benar akan menindak sesuai dengan surat edaran yang sudah diedarkan kepada para pemilik toko katanya. (ido)

Tidak ada komentar: