Selasa, 05 Februari 2013

Mahasiswi UNSTAR diamankan Polres Rote Ndao



KORANJURI.COM-Seorang mahasiswi Universitas yang berinisial VAS (26) diamankan pihak kepolisian Resort Rote Ndao. Demikian dikatakan Kasubag Humas Polres Rote Ndao Aipda. Esbon Toelle ketika dikonfirmasi KORANJURI.COM melalui Telepon Selasa (05/02/13) kemarin
“Mahasiswa tersebut diamankan karenamenggugurkan kandungannya, dan menguburkan jabang bayi yang ada di belakang rumah miliknya yang bertempat di Desa Ina Oe Dusun 2 kecamatan Rote Selatan” kata Tolle dari balik telepon selulernya  
Ia mengisahkan Kejadian itu bermula dari laporan warga setempat yang mengatakan bahwa pelaku telah menggugurkan kandungannya,Berdasarkan laporan warga pihak kepolisian Sektor rote Selatan berkoordinasi dengan pihak Polres langsung turun ke lokasi kejadian Perkara (TKP) untuk melakukaan olah TKP.  Saat Olah TKP tersebut juga dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim Polres rote Ndao, dari hasil olah TKP akirnya pihak kepolisian langsung menetapkan VAS (26) dan mamanya (50) sebagai tersangka dalam kasus tersebut. Untuk memudahkan proses penyelidikan para tersangka telah diamankan di Sel mapolres Rote Nado. Esbon juga mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan akan ada tambahan tersangla baru, untuk itu sementara ini polisis sedang melakukan pengembangan terhadap kasus tersebut (zak)


Senin, 04 Februari 2013

Puluhan ribu pendukung antar Eston dan Paul mendaftar Ke KPU



saat deklarasi paket Eston-Paul //foto Ido Faot
Koranjuri.Com - Puluhan ribu pendukung berarak mengantarkan pasangan  calon Gubernur Eston L. Foenai dan calon wakil Gubernur Paul Edmundus Talo menuju kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi NTT dalam rangka mendaftarkan paket tersebut  guna bersaing dalam pilgub maret nanti
Sebelum mendaftarkan diri ke KPU NTT paket Eston-Paul menghadiri perayaan natal bersama yang digelar di Gedung Olahraga Oepoi oleh partai gerindra, yang juga dihadiri  para pendukung dan simpatisan dari kedua kandidat tersebut.
Pantauan wartawan dilokasi kegiatan terlihat para pendukung yang berjumlah kira – kira puluhan ribu orang memadati Gor Oepoi, untuk menyaksikan secara langsung orasi politik yang dikumandangkan oleh kedua kandidat tersebut.
Turut hadir pada kesempatan itu beberapa tokoh adat dari setiap daerah di NTT, diantaranya DR. Alo Liliweri, Rektor Universitas PGRI NTT DR. Samuel Haning, SH.,MH,  Lukas Kaborang, wakil walikota Kupang dr. Hermanus Man serta tokoh pemuda dan tokoh agama yang juga turut mendukung paket terebut.
Pada kesemptan itu juga turut hadir panglima besar suku timor dari Lospalos sampai Pulau Semau Yuksan Selan beserta panglima perang sedaratan timor, yang diperintahkan kusus untuk memenangkan paket Eston –Paul. Turut hadir juga Raja Larantuka.
Dalam orasi politiknya Eston Foenay mengatakan bahwa dirinya bersamma Paul Talo akan mensejahterakan rakyat NTT dengan sistem pemerintahan yang dibangun olehnya yang lebih mengutamakan kepentingan nmasyarakat dengan cara menjaring Aspirasi Masyarakat (ASMARA).
Eston juga menambahkan bahwa untuk mencapai program yang direncanakan dirinya bersama Paul Talo akan memerintahkan para Bupati se NTT agar dapat menjaring aspirasi masyarakat dan kemudian dibawah ke Provinsi sehingga dalam menelorkan sebuah kebijakan ataupun Perda dapat mengakomodir kepentingan masyarakat, selain itu agar program yang dihasilkan di NTT juga dapat bersinergi dengan program yang ada di setiap Kabupeten. 
Paket Eston Paul diarak menuju kantor KPUD NTT tepat pukul  12. 30. terlihat ratusan motor pendukung dan puluhan mobil memadati  jalan W.J. Lalamentik hingga  ke KPUD NTT setelah melalui perjalanan yang cukup panjang paket Esto-Paul tiba di Kantor KPUD tepat Pukul  13.00 dan diterima oleh Ketua KPUD NTT bersama seluruh staf.
Pada kesempatan itu Ketua KPUD NTT menyampaikan bahwa  berkas yang sudah dimasukkan sudah diperiksa dan dinyatakan sah menurut persyaratan yang di ajukan oleh KPU, meskipun ada beberapa kekurangan yang harus dilengkapi  namun masi ada kesempatan bagi para kandidat untuk melengkapinya.
Dalam Konferensi Pers setelah pendaftaran tersebut Eston mengatakan bahwa dirinya bersama Paul dan seluruh tim pemenangan memastikan diri akan memenangkan pertarungan tersebut, bahkan dirinya memastikan akan menang satu putaran, meski merasa yakin menang satu putaran namun dia tidak mengatakan berapa presentasi kemenagannya.
Paket Eston Paul diusung oleh dua partai pendukung yakni Partai Gerindra dengan jumlah enam Kursi dan Parta Damai sejahtera dengan jumlah 3 Kursi, sehingga total kursi dukungan bagi pasangan tersebut yakni sebanyak sembilan Kursi.  (zak)

Dua Mentri Kunjungi Rote Ndao sumbag 69 Miliar

saat menko kesra di bandara DC Saudale
KORANJURI.COM – Menkekosra, Agung Laksono menyalurkan bantuan untuk Kabupaten Rote Ndao. Bantuan yang berasal dari beberapa kementerian tersebut untuk alokasi PNPM Mandiri Perdesaan di 10 kecamatan sebesar Rp. 25,350 milyar, bantuan Dirjen Pendidikan Dasar Kemendikbud senilai Rp. 20.283.900.000 dengan rincian bantuan operasional SD, Rp. 12.126.060.000, operasional SMP, Rp. 4.568.850.000, bantuan siswa miskin SD, Rp. 1.610.640.000 dan bantuan siswa miskin SMP, Rp. 1.978.350.000 dan bantuan Kemenakertras Rp. 6,7 milyar. Total Bantuan itu senilai Rp 69 milyar.

Menteri Koordinator Kesejateraan Rakyat, Agung Laksono tiba bersama Menteri Perumahan Rakyat , Djan Faridz dan diterima oleh Bupati Rote Ndao, Leonard Haning.“Pak Menkokesra berkunjung untuk meresmikan Gedung PAUD Paulus Busalangga di Kecamatan Rote Barat Laut yang didanai oleh Program PNPM,” terang Leonard Haning.Bupati menyambut baik dalam kunjungan itu dan menyampaikan terima kasih kepada kedua pejabat negara yang berkunjung di Kabupaten Rote Ndao .
“Kalau diibaratkan, wilayah Rote Ndao merupakan beranda terdepan NKRI,” ujarnya.

Warga berharap pemerintah pusat memperhatikan kesejahteraan mereka yang kondisinya masih tertinggal dibanding daerah lain. Terutama, pemenuhan kebutuhan pendidikan dan pembangunan.zak

Polres Ronda tetapkan enam tersangka kasus pembunuhan Oetefu


AKBP.Drs.Hidayat
KORANJURI.COM- Aparat Satuan Reskrim Polres Rote Ndao akirnya menetapkan enam orang tersangka kasus pembunuhan yang terjadi di desa Oetefu Kecamatan Rote Barat daya Kabupaten Rote Ndao. Demikian dikatakan Kapolres Rote Ndao Drs. AKBP Hidayat ketika di temui KORANJURI.COM di ruang kerjanya Sabtu (02/02)
Hidayat mengatakan keenam pelaku pembunuhan yang terjadi pada hari Kamis (24/01) dengan korban Junus Soru (46)  di Dusun Kotabeu Desa Oetefu kecamatan Rote Barat Daya telah diamankan oleh pihak kepolisian dan sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Keenam tersangka yang telah ditetapkan tersebut yakni MK (22), JM (53), NB (48), SB (41) MK (29) dan JB (30). para tersangka merupakan warga Oetefu yang  bekerja sebagai petani kecuali JB yang bekerja sebagai Buru bangunan. Yang berperan sebagai eksekutor adalah MK.
JB yang sempat menjadi DPO oleh Polres Ronda tersebut akhirnya menyerahkan diri Ke pihak kepolisian pada hari sabtu pekan lalu.
Motif pembunuhan tersebut adalah dugaan suanggi yang dilakukan oleh korban, demikian dikatakan Hidayat yang didampingi Kasat Reskrim dan Kasubag humas Polres Rote Ndao Aipda, Esbon Toelle.
Dari hasil olah TKP polisi menemukan Barang Bukti berupa Celana dalam milik korban yang terdapat bercak darah, satu potong kain sarung kotak –kotak, satu potong jaket warna biru bercorak hitam, satu potong selana pendek warna hitam dan satu bilah parang yang diduga digunakan pelaku untuk menhabisi nyawa korban.
Menurut rencana pihak kepolisian akan melakukan rekonstruksi kasus tersebut pekan depan di TKP yakni di Rumah milik korban yang bertempat di Oetefu.
Untuk menghindari hal – hal yang tidak diinginkan dan untuk mempercepat proses penyidikan para tersangkan diamankan di Sel Mapolres Rote Ndao.
Pada kesempatan itu hidayat juga menambahkan bahwa kasus pidana sepertinya sudah menjadi bisnis bagi sekelompok orang do rote Ndao, dimana dalam beberapa kasus pidana pembunuhan terungkap bahwa pelakunya dibayar untuk menghabisi nyawa korban .
Hidayat juga menduga danya keterlibatan dari oaktor intelektual, untuk itu pihaknya akan terus melakukan pengembangan penyelidikan kasus tersebut.
Tidak lupa juga Hidayat menyampaikan ucapan banyak terima kasih kepada masyarakat atas informasi yang diberikan kepada pihak kepolisian sehingga mempermudah pekerjaan pihak kepolisian, (ZAK)

Gara-gara tidak ikut tanam bunga, Rektor UNSTAR pecat Dosen



Rudi Iskandar,S.S
KORANJURI.COM-GARA – GARA tidak ikut menanam bunga di linkuangan kampus Rudi Iskandar, S.S dipecat oleh Rektor Universitas nusa Lontar DR. Ir Jamin Habid, MM.
Demikian dikatakan Rudi Iskandar dosen FKIP Bahasa Inggris  ketika ditemui Koranjuri.com di Rumahnya Minggu (03/02).
Iskandar mengatakan Peristiwa itu terjadi sekitar pertengahan Bulan Januari 2013 lalu, dimana pada saat itu dirinya bersama dengan rekan –rekan sesama dosen diperintahkan oleh rektor untuk menam bunga di lingkungan kampus tempat iya bekerja,  namun karena ada kesibukan yang harus diselesaikannya membuat  dirinya  tidak sempat mengikuti kegiatan tersebut yang akirnya membuat dirinya diberhentikan dengan tidak hormat oleh Rektor Universitas Nusa Lontar.
Pada saat itu dirinya bermaksud untuk bertemu dengan rektor guna membicarakan berkaitan dengan usulan untuk mengikuti test Magister, namun karena rektornya belum ada di kantor, ia menyempatkan diri ngobrol dengan beberapa teman di ruang perpustakaan, saat asik berbincang bersama rekan –rekannya akirnya rektor datang ke perpustakaan lalu memerintahkan dirinya untuk ikut menanam bunga, namun karena ia memiliki agenda untuk bertemu dengan rektor maka ia tetap berada ditempat itu untuk membicarakan perihal usulan sekolah Magister tersebut,  katanya,
Ketika ia hendak membicarakan perihal usulan untuk mengikuti Tes Magister tersebut justru menyulut amarah dari Rektor, hingga rektor menyuruh dirinya berhenti jadi dosen.
“saat itu saya mau omong menyangkut usulan S2, tapi rektor duluan mara-mara dan menyuruh saya untuk berenti jadi dosen, anehnya pada waktu itu sedang terjadi hujan ringan, namun rektor seolah tidak tau akan hal itu, rektor mala menyuruh dosen untuk terus melakukan pekerjaan menanam bunga, katanya.
Selain itu Iskandar juga menambahkan bahwa dirinya sudah menjadi dosen tetap di Perguruan Tinggi tersebut sudah hampir tiga tahun  dan telah memiliki Nomor Induk Dosen Nasional, untuk itu semestinya  Rektor harus menerapkan aturan yang ada di dalam  Norma dan Tolak Ukur (NTU) universitas Nusa Lontar tersebut.
Dalam NTU tersebut sudah di jelaskan pada pasal 32 tentang sangsi bagi tenaga akademik kususnya pada ayat 1.3 b. Terdapat beberapa item yang menjadi tahapan sebelum seseorang dipecat atau diberhentikan diantarnya, berupa teguran lisan dari pimpinan Universitas setelah itu jika tidak diindahkan barulah  diberikan peringatan tertulis dan jika peringatan tertulis juga tidak diindahkan barulah diberikan sangsi berupa pemecatan. Namun dirinya mengaku selama berada di UNSTAR belum pernah menerima surat teguran tertulis dari pihak universitas, sehingga ia merasa kaget ketika rektor memaksa dirinya untuk berhenti jadi Dosen.   
Hal ini lebih diperparah lagi dimana sejak dirinya diberhentikan tidak ada Surat Keputusan Pemecatan yang diberikan oleh pihak Universitas Nusa Lontar.
Wakil Rektor II Universitas Nusa Lontar Daniel Babu, SH., MH ketika akan ditemui dirumahnya tidak berada di tempat namun ketika KORANJURI.COM mengkonfirmasinya melalui telepon mengatakan tidak mengetahui peristiwa tersebut dia mengaku kaget jika ada Dosen yang dipecat oleh pimpinan Universitas katanya, (ZAK).

Senin, 24 Desember 2012

Menteri PDT kunjunggi Rote Ndao



Rotendao.com-Menteri Pencepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (PPDT), Ir. Ahmad  Helmy  Faisal Zaini kunjungi Rote Ndao, sABTU (21/12). Kedatangan Zaini ke kabupaten Rote Ndao didampingi,anggota DPR RI, Saleh Husein, dan Farry Dj. Francis.dan Anggota DPRD Provinsi asal Rote Ndao Somi Pandie
Kunjugan Mentri dua hari guna melaksanakan MOU bersama dengan pememrintah kabupaten Rote Ndao tentang berbagai program  pembangunan Insfrastruktur di wilayah Rote Ndao yang diberikan kementerian PDT. Tahun 2011 dan 2012 serta kelangsungan pembagunan yang stategis lainya yang berbasis masyarakat   
Selain itu ikut dalam rombongan Menteri PPDT, Asisten II Sekda Provinsi NTT,Anderias Jehalu dan para pejabat dari Kabupaten Rote Ndao. Dalam sambutannya, Menteri PPDT mengatakan, kemiskinan masih menjadi masalah utama pada daerah tertinggal Republik Indonesia termasuk di Kabupaten Rote Ndao. Hal ini membutuhkan perhatian pemerintah yang lebih serius baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
Upaya mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat harus terus dilakukan terutama melalui upaya pembedayaan ekonomi.
Menurut Zaini, salah satu dari tiga hal pokok yang menjadi perhatian pemerintah dan ini ditekankan Presiden RI, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono dalam setiap rapat kabinet di Jakarta. Tiga hal ini berhubungan dengan pembangunan daerah tertinggal di wilayah Indonesia.
“Ada tiga hal yang perlu saya sampaikan berkaitan dengan pembangunan daerah tertinggal yakni mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Indonesia termasuk masyarakat kabupaten Rote Ndao dan Provinsi NTT, upaya pengentasan kemiskinan karena di Rote Ndao tingkat kemiskinan masih mencapai lebih dari 50 persen dan pemerintah terutama pemerintah pusat akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi melalui upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat,” kata Zaini.
Dikatakan, kemiskinan masih menjadi masalah utama di daerah-daerah tertinggal termasuk Kabupaten Rote Ndao dan provinsi NTT. Sehingga pemerintah tidak bisa membiarkan pertumbuhan ekonomi berjalan pelan tetapi berusaha mendorong agar pertumbuhan ekonomi berjalan dengan lebih cepat. Kepada pemerintah dan masyarakat kabupaten Rote Ndao, Menteri PPDT RI juga menyerahkan bantuan tiga mobil kepada Pemerintah Kabupaten Rote Ndao sebagai sanana perhubungan darat.
Zaini juga berjani akan membantu masyarakat Rote Ndao untuk membangun embung dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) karena maslaah utama yuang dihadapi di Rote Ndao adalah listrik dan air. Sementara Bupati Rote Ndao, Drs. Leonard Haning, MM dalam laporannya pada kesempatan ini mengatakan, masyarakat Kabupaten Rote Ndao sangat berterima kasih atas kehadiran Menteri PPDT di kabupaten Rote Ndao dalam acara Natal Bersama dan Perayaan Tahun Baru Hijriah.
sebagai Bukti Rote Ndao adalah bagian dari NKRI, sehingga sejak menjabat sebagai Mentri sudah tiga kali datang ke Rote Ndao
Kehadiran Menteri PPDT member arti tersendiri sehingga diharapkan setelah kembali ke Jakarta bisa selalu ingat dengan Kabupaten Rote Ndao yang berada di paling Selatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sementara anggota DPR RI, Saleh Husein pada kesempatan ini mengatakan, kehadiran seorang Menteri merupakan bentuk dari tindak lanjut beberapa program yang sudah berjalan di Pulau Rote Ndao terutama pembangunan Insfrastruktur dan pembangunan lain yang berbasis masyarakat Perbatasan.
Untuk diketahui Menteri tiba di bandara DC Saudale, Pukul 12.15. saat itupula menteri langsung meninjau Lokasi Dermaga Ba’a, dan sekitar Pukul 1.00 melanjutkan perjalanan ke Kantor Bapeda Kabupaten Rote Ndao,nampak sejumlah Tokoh masyarakat, Tokoh agama dan masyarakat menanti, sesuaia dengan agenda, Menteri PDT bersama dengan rombongan  disambut  tarian dan foti, usai kegiatan seremonial dilanjutkan dengan agenda utama kehadirian mentri PDT yakni  melaksanakan tanda-tangan MOU program kementerian percepatan dan pembangunan Rote Ndao dan memberikan sejumlah Uang Tunias berjumlah 6,5 Miliar
Sesuai jadwal kementrian akan melaksanakan kunjugan dua hari yakni bermalam di wilayah Rote Ndao,Sabtu (22/12) dan keesokan hari minggu (23/12) rombongan akan meningalkan Rote Ndao,tetapi sebelumnya mengunjungi sejumlah lokasi Proyek kementerian yang dibangun di wilayah Rote Ndao.