Pasien jatuh Pohon Nitanel Foes (67) saat dipulangkan sekarat |
Nitanel
Foes (67) warga RT.20 RW 10 Desa Oelua Kecamatan Rote Barat Laut (RBL)
Kabupaten Rote Ndao Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menderita Luka
robek pada kepala dan tubuhnya saat mendapat perawatan di Puskesmas Oelua
sebanyak 28 Jahitan, karena kurangnya Obat Bius sehingga luka yang lain tidak
bisa dijahit,pihak Puskesmas merujuk ke Rumah Sakit Umum (RSU) Ba’a sekitar 20
Kilo Meter dari Desa tersebut menggunakan Mobil Ambulance Milik Partai Gerindra,
namun sayangnya ketika tiba di RSU Ba’a pihak Rumah sakit usai menjahit
beberapa luka robek disekujur tubuh menolak untuk rawat Nginap, pasalnya,
keluarga Korban diminta menyerahkan uang perawatan sebesar Rp. 200 ribu, usai
memberikan uang sebesar yang dimintah, malah Dokter menolak dengan memberikan alasan alat Infus
rusak dan tidak ada lagi ruangan untuk pasien, padahal pantauan keluarga masih
ada ruang rawat yang kosong demikian
diungkapkan Anak Korban (Fredik Foes) saat ditemui Koranjuri di RSU Ba’a,Jumat
(16/11) malam
Menurutnya
padahal kondisi korban sedang kritis karena ditemukan warga sudah jatuh dari
pohon kapok sekitar tujuh meter, Jumat (16/11/2012) sekitar Pukul 7.00 pagi
hari, dan ditemukan warga lain sekitar Pukul 10,00 pagi, saat itupula warga
membawa korban ke Puskesmas Oelua, namun karena kurangnya obat bius dan infus
Puskesmas merujuk ke RSU Ba’a, tetapi usai dijahit dokter yang merawat Dr.Veby
menolak untuk memberikan infus dengan alasan infus rusak,sedangkan bagian
apoteker menerima dengan syarat pihak
keluarga harus menyerahkan uang jaminan RP.200 ribu, dan hal itu dipenuhi,namun
akhirnya pasien disuruh pulang menggunakan mobil ambulance Milik Gerindra ke
Desa Oelua untuk dirawat secara manual,padahal secara fisik pasien tersebut yang
sudah usia senja belum makan dari pagi hari,sehingga perlu diberikan dirawat, untuk
bertahan hidup karena ada alat infus milik ambulance Milik Mobil Partai
Gerindra sehingga pasien tersebut bertahan hidup, tetapi yang terjadi malah
pasien tersebut tidak rawat ginap,tetapi rawat jalan dengan alasan kekurangan
fasilitas dan kekurangan alat infus
Oleh
karena itu,pihakkeluarga berharap agar pihak rumah sakit menyedikan fasilitas
yang lengkap dan tenaga medis agar membantu masyarakat, karena tidak ada
pilihan lain untuk menyelamatkan pasien yang jatuh pohon selain mendatanggi RSU
ba’a, jika tidak ada fasilitas kehadirian RSU Ba’a sangat tidak bermanfaat, dan
dugaan lain pihak RSU ba’a hanya menerima pasien dari golongan orang kota yang
kaya,ketimbang orang desa yang tidak memiliki apa-apa
Selain
itu juga dirinya berharap agar RSU Ba’a memperbaki pelayanan, karena kedatangan
pasien yang mengalami kecelakaan harus diperioritaskan,tetapi dibiarkan
menunggu lama, karena tidak ada petugas di UGD, padahal sesuai aturan ada
petugas yang selalu ada di UGD untuk mengantisipasi pasien yang mengalami
kecelakaan,dan pemerintah daerah,DPRD diharapan untuk memantau RSU Ba’a dalam
pelayanan
Berita ini diturunkan Direktur RSU Ba’a Drg. Suardi
tidak dapat dihubunggi melalui hanphone terkait keluhan pasien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar