Jumat, 16 November 2012

Alasan tak miliki alat medis pasien jatuh pohon di tolak




Pasien jatuh Pohon Nitanel Foes (67)  saat dipulangkan sekarat
Nitanel Foes (67) warga RT.20 RW 10 Desa Oelua Kecamatan Rote Barat Laut (RBL) Kabupaten Rote Ndao Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menderita Luka robek pada kepala dan tubuhnya saat mendapat perawatan di Puskesmas Oelua sebanyak 28 Jahitan, karena kurangnya Obat Bius sehingga luka yang lain tidak bisa dijahit,pihak Puskesmas merujuk ke Rumah Sakit Umum (RSU) Ba’a sekitar 20 Kilo Meter dari Desa tersebut menggunakan Mobil Ambulance Milik Partai Gerindra, namun sayangnya ketika tiba di RSU Ba’a pihak Rumah sakit usai menjahit beberapa luka robek disekujur tubuh menolak untuk rawat Nginap, pasalnya, keluarga Korban diminta menyerahkan uang perawatan sebesar Rp. 200 ribu, usai memberikan uang sebesar yang dimintah, malah Dokter  menolak dengan memberikan alasan alat Infus rusak dan tidak ada lagi ruangan untuk pasien, padahal pantauan keluarga masih ada ruang rawat yang kosong  demikian diungkapkan Anak Korban (Fredik Foes) saat ditemui Koranjuri di RSU Ba’a,Jumat (16/11) malam
Menurutnya padahal kondisi korban sedang kritis karena ditemukan warga sudah jatuh dari pohon kapok sekitar tujuh meter, Jumat (16/11/2012) sekitar Pukul 7.00 pagi hari, dan ditemukan warga lain sekitar Pukul 10,00 pagi, saat itupula warga membawa korban ke Puskesmas Oelua, namun karena kurangnya obat bius dan infus Puskesmas merujuk ke RSU Ba’a, tetapi usai dijahit dokter yang merawat Dr.Veby menolak untuk memberikan infus dengan alasan infus rusak,sedangkan bagian apoteker menerima dengan syarat  pihak keluarga harus menyerahkan uang jaminan RP.200 ribu, dan hal itu dipenuhi,namun akhirnya pasien disuruh pulang  menggunakan mobil ambulance Milik Gerindra ke Desa Oelua untuk dirawat secara manual,padahal secara fisik pasien tersebut yang sudah usia senja belum makan dari pagi hari,sehingga perlu diberikan dirawat, untuk bertahan hidup karena ada alat infus milik ambulance Milik Mobil Partai Gerindra sehingga pasien tersebut bertahan hidup, tetapi yang terjadi malah pasien tersebut tidak rawat ginap,tetapi rawat jalan dengan alasan kekurangan fasilitas dan kekurangan alat infus
Oleh karena itu,pihakkeluarga berharap agar pihak rumah sakit menyedikan fasilitas yang lengkap dan tenaga medis agar membantu masyarakat, karena tidak ada pilihan lain untuk menyelamatkan pasien yang jatuh pohon selain mendatanggi RSU ba’a, jika tidak ada fasilitas kehadirian RSU Ba’a sangat tidak bermanfaat, dan dugaan lain pihak RSU ba’a hanya menerima pasien dari golongan orang kota yang kaya,ketimbang orang desa yang tidak memiliki apa-apa
Selain itu juga dirinya berharap agar RSU Ba’a memperbaki pelayanan, karena kedatangan pasien yang mengalami kecelakaan harus diperioritaskan,tetapi dibiarkan menunggu lama, karena tidak ada petugas di UGD, padahal sesuai aturan ada petugas yang selalu ada di UGD untuk mengantisipasi pasien yang mengalami kecelakaan,dan pemerintah daerah,DPRD diharapan untuk memantau RSU Ba’a dalam pelayanan    
Berita ini diturunkan Direktur RSU Ba’a Drg. Suardi tidak dapat dihubunggi melalui hanphone terkait keluhan pasien.

Tidak ada komentar: