Kamis, 12 April 2012

Hanok Lenggu, Mustahil pemda Rote Ndao miliki SPBU




BA’A,RND—Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Rote Ndao, Hanok Lenggu,SH memiliki keyakinan pemerintah Kabupaten tidak bisa  akan bisa merealisasikan pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), di Kabupaten Rote Ndao tidak akan terlaksana. pasalnya, sesuai pengalamannya Hanok  menjabat DPRD Dua Periode, dan dua kepala Daerah Juga, tetapi semua usaha yang dikelolah pemerintah Daerah tidak berhasil karena semual direncanakan membuat investasi untuk  menghasilkan Pendapatan Bagi daerah, tetapi justru  usaha yang mengatasnakan daerah sering mengalami kerugian dan kebangkrutan  yang semakin kronis, apalagi mendirikan SPBU di Kabupaten Rote Ndao, yang nota bene adalah daerah kepulauan yang sering terjadi kelangkaan, karena di rote ndao sering langka walau tidak ada kenaikan BBM hal ini diungkapkan Hanok saat mengelar dialog dengan Para Mahasiswa yang menyampaikan Aspirasi terkait kenaikan BBM di Lantai II kantor  DPRD Rote Ndao, Kamis (29/3) belum lama 
Ia mencontohkan salah satu Lokasi Penampung Minyak (Jober) yang direncanakan untuk pembangunan SPBU di Kecamatan pantai Baru, tahun 2007 silam resim kepemimpinan Bupati Nehemia Dillak, dengan menghabiskan dana kurang lebih 5 Miliar, namun saat pengantian Resim Bupati Leonard Haning , tidak melanjutkan pembangunan Jober tersebut, tetapi malah  jadi pemimpin yang hanya mimpi-mimpi  dengan  membuat perencanaan pembangunan SPBU baru, yang tentunya pengeluaran biaya yang lebih besar mulai dari tahap pembebasan lahan hingga mengurus administrasi, oleh karena itu rencana tersebut tidak akan terwujud karena membutuhkan proses yang panjang, termasuk pembebasan tanah untuk pembangunan SPBU, kecuali pemerintah Rote Ndao menyerahkan kepihak Ketiga untuk mengelolahnya, jika pemerintah memaksakan untuk mengelolah SPBU akan terjadi kerugian dan berakhir pada jebolnya APBD Rote Ndao yang setiap tahun tidak ada peningkatan
Selain itu, ia juga mengatakan di rote Ndao, kenaikan BBM tidak ada pengaruh yang berpengaruh  kalau kelangkaan BBM, yang diakibatkan sindikasi pemerintah dengan agen BBM di Rote Ndao, salah satu bukti BBM hingga saat ini Mobil Plat merah di Kabupaten Rote Ndao memiliki tempat khusus untuk mengisi BBM, dengan demikian keberpihakan pemerintah Rote Ndao berpihak ke rakyat, tetapi untung kepentingan semata, dengan demikian saat menjelang Polemik Kenaikan BBM  di Kabupaten Rote Ndao para SKPD dan PNS melaksanakan doa terbalik, agar BBM naik agar mendapatkan dana perbatasan, dana terpencil dan gaji pokok terus naik, oleh karena itu diharapkan agar  Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia  (GMKI) Cabang Rote Ndao untuk menyuarakan, bukan saja  menolak kenaikan BBM, tetapi berbagai isu lokal yang merugikan rakyat dengan berbagai kebijakan yang tidak memihak  pada rakyat. “saya bangga dengan Gamki yang baru lahir dengan keterbatasan menyuarakan aspirasi menolak BBM, tetapi perlu dibuatkan seminar agar para stakholder duduk bersama termasuk Bupati Rote Ndao, dalam sebuah  diskusi mencari terobosan termasuk menolak BBM dengan sikap formal ke Pusat, karena waktu terbatas, besok sudah akan di lakukan Voting di DPRD, selian itu berharap agar isu lokal di Kabupaten Rote Ndao juga perlu diangkat kepermukaan”  katanya.(ido)

Tidak ada komentar: